PERANCANGAN PERCOBAAN BIOMETRI
Biometri merupakan ilmu pengetahuan yang menggunakan statistika untuk mempelajari gejala-gejala biologi. Rancangan Percobaan (Experimental Design) adalah suatu rancangan percobaan dengan tiap langkah tindakan betul-betul terdefinisikan sedemikian rupa sehingga informasi yang behubungan dengan masalah yang diteliti dapat dikumpulkan. Rancangan Percobaan (Experimental Design) juga mempelajari bagaimana cara melakukan dan menentukan suatu percobaan sesuai dngan masalah yang dihadapi. Didalam rancangan percobaan terdapat perencanaan percobaan, pengumpulan data, penyajian dan penganalisisan, serta penarikan kesimpulan. Rancangan Percobaan (Experimental Design) juga merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil sebelum sebelum eksperimen (percobaan) dilakukan, agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh, sehingga akan membawa kepada analisis objektif dan kesimpulan yang berlaku untuk masalah yang sedang dibahas.
Tujuan perancangan percobaan adalah untuk memperoleh atau mengumpulkan sebanyak mungkin informasi atau fakta yang diperlukan untuk pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Rancangan percobaan yang baik adalah rancangan percobaan yang mempertimbangkan aspek statistik dan ekonomi untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin dengna sumber daya seminimal mungkin.
- Efektif (Sesuai dengan tujuan dan kegunaan percobaan)
- Efisien (Memiliki ketepatan tinggi, tetapi hemat waktu, biaya, tenaga, dan bahan percobaan)
- Sederhana (mudah dilaksanakan dan dianalisis)
3 hal yang harus
diketahui dalam rancangan percobaan:
1) Perlakuan/Variabel Bebas/Treatment (Apa yang ingin peneliti berikan pada objek penelitiannya) merupakan sekumpulan kondisi tertentu yang diberikan terhadap suatu objek/Satuan Percobaan/unit percobaan/sampel yang pengaruhnya diteliti. Berfungsi untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh setiap kondisi dalam ruang lingkup rancangan yang dipakai. Contohnya pengaruh kecambah yang disimpan pada sinar matahari yang tertutup dan terpapar. Perlakuan dibagi menjadi 2, yaitu:
- Perlakuan tunggal merupakan suatu percobaan dengan peneliti hanya memberikan perlakuam sebuah faktor tunggal yang nilainya berubah-ubah. Contohnya tanaman yang diberi pupuk urea dengan dengan ukuran atau jumlah pupuk yang berbeda pada setiap tanaman.
- Perlakuan kombinasi merupakan percobaan dengan peneliti memberikan perlauan berupa kombinasi dua faktor atau lebih, dengan tiap faktor terdiri atas dua taraf atau lebih.
2) Satuan
Percobaan/Unit Percobaan/Sampel merupakan satuan terkecil dari bahan percobaan
yang memperoleh perlakuan. Contohnya kecambah.
3) Galat Percobaan/Error dalam Percobaan merupakan ukuran yang menyetakan kegagalan dua satuan percobaan (unit eksperimen) yang dikenai suatu perlakuan untuk memberikan hasil yang sama (ukuran keragaman diantara semua pengamatan dari satuan-satuan percobaan yang mendapat perlakuan yang sama). Penyebab galat percobaan akibat perbedaan yang memang sudah ada didalam bahan percobaan dan akibat kekurangan cermatan dalam menyelenggarakan percobaan (kekeliruan dalam menjalankan eksperimen, kekeliruan pengamatan variasi daripada bahan eksperimen, dll), sehingga kondisi-kondisi yang seharusnya diciptakan sama tidak terpenuhi secara sempurna. Trik untuk mengurangi galat percobaan:
a. Mengguanakan bahan percobaan yang homogen/sama
b. Mengkaji informasi sebaik-baiknya tentang variabel-variabel yang telah ditentukan dengan tepat.
c. Melakukan percobaan seteliti mungkin.
d. Menggunakan rancangan percobaan yang lebih efisien.
Prinsip Dasar Rancangan
Percobaan:
1. Perandoman/pengacakan,
merupakan suatu usaha untuk mengalokasikan perlakuan kepada setiap satuan
percobaan tanpa pilih kasih (agar sampelnya punya potensi yang adil untuk
terpilih). Perandoman dapat dilakukan dengan undian atau dengan menggunakan
bilangan random. Perandoman dilakukan juga agar tidak bias/ peneliti memilih
sampel sesuai keinginan. Sehingga peneliti akan memperoleh nilai dugaan yang
tidak bias bagi ragam galat percobaan, nilai tengah, dan beda nilai tengah yang
mungkin bebeda dari harapan. Perandoman juga akan menyebabkan uji statistikanya
menjadi sahih, karena salah satu asumsi dalam analisis data bahwa galat
bersifat bebas dapat terpenuhi.
2. Pengulangan,
merupakan pengualngan dari perlakuan dasar untuk memastikan ketelitian hasil.
Pengulangan diperlukan agar taraf kepercayaannya sesuai/akurat dan agar bisa
mneghasilkan taksiran yang lebih akurat untuk kekeliruan eksperimen. Jumlah
replikasi dipengaruhi derajat penelitian. Jika ingin semakin teliti, maka
jumlah pengulangan harus semakin banyak. Tapi dilihat juga dari keefisienan,
termasuk ekonomi. Rumus Vidara (menghitung jumlah replikasi)= (t-1)(r-1)>15.
Menurut Hanafia, Jika sampel yang berada diluar lab cukup 3 kali pengulangan
dan di lapangan/di luar cukup 4 kali pengulangan.
Semakin kecil jumlah perlakuan, maka semakin banyak pengulangan.
3. Pengendalian Lokal, merupakan usaha pengelompokan satuan-satuan percobaan sedemikian rupa sehingga keragaman dalam kelompok menjadi minimal. Pengendalian llokal dapat berupa pengelompokan, pemblokan, dan penyeimbangan unit-unit eksperimen yang diguanakan dalam diasin eksperimen.
Klasifikasi Rancangan
Percobaan:
1) Percobaan
yanng bersifat mutlak, dalam percobaannya teori kesalahan sangat berperan.
2) Percobaan
yang bersifat Komparatif, membandingkan pengaruh dua perlakuan atau lebih
terhadap suatu karakteristik yang diteliti. Percobaan ini ada 2, yaitu:
a. Perancangan
percobaan sistematik merupakan bentuk perancangan percobaan tanpa memasukan
unsur perandoman. Analisis keragaman atau metode sidik ragam (analissi varians)
tidak dapat dipergunakan. Keuntungan rancangan ini mudah dan sederhana. Dan
kerugiaannya terjadi bias, galat tidak akan terkontrol dengan baik.
b. Perancangan
percobaan random merupakan perancangan percobaan yang memasukan unsur
perandoman, sehingga metode sidik ragam dapat dipergunakan untuk menganalisis
hasilnya. Berdasarkan jumlah faktor yang diteliti rancangan percobaaan yang
bersifat komparatif dibagi menjadi 2, yaitu:
-
Rancangan non-faktorial, yang diteliti
hanya satu faktor penelitian. Rancangan ini dibagi menjadi:
1. Rancangan
acak lengkap
2. Rancangan
acak kelompok
3. Rancangan
Bujur Sangkar Latin
-
Rancangan Faktorial, yang diteliti terdiri
atas beberapa faktor penelitian. Rancangan ini dibagi menjadi:
1. Rancangan
Faktorial
2. Rancangan
petak terbagi
3. Rancangan
Petak Teralur
Tahapan-tahapan dalam
Perancangan Percobaan:
1) Perumusan
Masalah
2) Penentuan
Rancangan Percobaan
3) Pelaksanaan
Percobaan
4) Analisis
Data, memproses data mentah menjadibesaran-besaran yang bermakna dan siap
ditafsirkan sesuai dengan konteks permasalahan yang sedang dikaji. Pada tahap
ini, untuk menarik kesimpulan.
5) Penafsiran
Hasil Analisis
6) Penulisan
Laporan
Metode
Statatistika yang akan digunakan yaitu metode analisis sidik ragam (Anava/
Analisis of Variance). Dengan metode ini, dapat memecah dan menduga
komponen-komponen varian. Kita juga dapat melakuakn secara signifikan.
Asumsi dasar untuk
analisis sidik ragam:
1. Galat
harus terdistribusikan secara rando, bebas, dan normal
2. Keragaman
contoh harus bersifat homogen
3. Keragaman
dan rerata contoh tidak menunjukan adanya korelasi
4. Pengaruh-pengaruh utama harus bersifat aditif baik sesamanya maupun dengan lingkungannya.
0 komentar:
Posting Komentar