SEL
Sel adalah unit dasar suatu organisme. Sel ini biasanya memiliki satu inti, tetapi sel bisa mengalami perubahan. Meskipun begitu, pada intinya setiap inti sel bersama-sama dengan protoplasma yang disekelilingnya membentuk sel tanpa dinding, sehingga seluruh multi-inti merupakan kelompok unit protoplasma yang membentuk suatu struktur yang disebut coenocyte.
A. Protoplasma
Protoplasma merupakan suatu komponen kehidupan suatu sel. Protoplasma hanya dimiliki oleh sel hidup. Dinding sel tidak masuk protoplasma. Protoplas dan protoplasma sama saja. Namun perbedaannya protoplasma (plasma=cairan) adalah komonen suatu sel hidup yang berupa cairan (sitoplasma) dan protoplas (selain komponen cair/sitoplasma) yatu nukleus dan plastida.
Protoplasma ini tersusun atas 3 komponen, yaitu:
1. Nukleus (Inti sel)
Nukleus adalah fungsi utama dari suatu sel dapat bekerja. Tapi tidak semua sel yang tidak mempunyai inti tidak dapat bekerja, contohnnya sel darah merah (agar bisa mengedarkan semua oksigen ke seluruh tubuh tanpa dia menghabiskan oksigen utuk dirinya seniri) dan sel floem (dapat bekerja karena ada sel pendamping). Nukleus berdasarkan jumlah intinya dinamakan uninukleat (inti 1), dinukleat (2 inti), dan senositik atau senosit (inti banyak). Nukleus juga memiliki membran inti, selaput inti, RE, cairan inti, anak inti, dll.
Inti biasanya agak bulat, dibungkus suatu selaput dan berisi cairan inti, yaitu nukleoplasma. Didalam inti terdapat satu atau lebih anak inti (nukleolus). Didalam nukleoplasma terdapat kromosom yang berisi DNA dan protein yang mempunyai daya ikat pada pewarnaan dasar yang disebut kromatin. Pada tahap pemampatan, masa kromatin dibagian dalam dengan pengecatan akan terlihat dalam cairan inti. Kromatin ini disebut heterokromatin. Kromatin disebelah luar heterokromatin disebut eukromatin. Didalam inti terdapat anak inti yang berbentuk butiran dan serabut, dan tidak dibatasi oleh selaput inti.
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan diantara membran plasma dengan nukleus atau yang mengisi volume sel yang membatasi dinsing sel dan ruang-ruang antar organel. Sitoplasma terdapat 2 sifat, yaitu cair (sol) dan padat (gel). Sitoplasma tersusun atas 3 daerah, yaitu Ektoplasma (dekat dinding sel), Tonoplasma (dekat vakuola), dan Polioplasma (antara ektoplasma dan tonoplasma)
Komponen penyusun sitoplasma diantaranya adalah Cairan seperti gel (sitosol), Sampah-sampah atau hasil metabolismenya sitoplasma, dan Organel-organe sel (yang mengambang diatasnya), yang terdiri dari:
- Mitokondria, berfungsi sebagai tempat respirasi sel dan pembentukan energi(ATP).
- Vakuola
- Ribosom, terusun dari protein dan RNA.
- Retikulum Endoplasma, berfungsi dalam sintesis protein, transport intrasel pembentukan material dinding sel, dan sekresi sel. Terdapar 2 jenis RE, yaitu RE Kasar (biasanya terdapat ribosom) dan RE Halus.
- Badan Golgi merupakan tumpukan lempeng sisterna yang pipih. Badan golgi memiliki 2 permukaan, yaitu: Permukaan CIS (permukaan yang berperan menerima vesikuladari RE) dan Permukaan trans, yaitu permukaan pembentukandan pelepasan vesikula.
- Mikrotubula, tersusun atas subunit protein membulat (globular)
Sitoplasma bisa bergerak yang dinamakan siklosis/gerakan plasma yang dikarenakan adanya gerak brown. Gerak brown ini adalah gerak suatu partikel jika terkena suatu suhu. Semakin tinggi suhunya maka getarannya akan semakin cepat. Gerakan ini dilakukan karena sel yang satu dan yang lainnya harus berkomunikasi (sel satu semua unsur hara didalamnya harus beredar hingga mencapai seimbang). Siklosis ini terdapat 2 arah gerakan, yaitu:
a) Rotasi, berputar searah atau berlawanan jarum jam (satu arah)- vakuola yang besar berada di tengah.
b) Sirkulasi, arahnya bermacam-macam (arahnya tidak beraturan)- vakuola kecil dan tersebar.
3. Plastida
Plastida adalah suatu alat metabolisme utama didalam tumbuh-tumbuhan. Macam-macam plastida:
- Leukoplas (tidak berwarna)
- Amiloplas (menyimpan amilum/butir pati yang digunakan sebagai cadangan makanan- menyimpan air). Amiloplas termasuk protoplasa (plastida) yang menhasilkan butir pati (zat ergastik-nonprotoplasma).
Butir pati berdasrkan letak hilumnyanya, dibagi menjadi:
- Di ujung (tipe eksentris)
- Di tengah (tipe konsentris)
Butir pati berdaarkan jumlahnya, dibedakan menjadi:
- Jumlahnya 1 (Monoadelf atau monoadelf
- Jumlahnya 2 (Diadelf atau semi majemuk)
Hasil metabolisme plastida merupakan nonprotoplasma.
- Proplastid (cikal bakal plastida) terpapar sinar matahari berubah menjadi kloroplas dan jika tidak terpapar matahari disebut etioplast
- Kloroplast (mempunyai pigmen kloropil) jika tidak terpapar sinar matahari akan menjadi etioplast yang menyebabkan etilasi.
- Kloroplas jika matang/ pada buah yang masak dinakan kromoplas
- Protoplas yang tidak berpigmen akan menjadi leukoplas
- Leukoplas jika menyimpan amilum menjadi amiloplas yang berperan sebagai statolit pada akar (akar menunjang ke tanah/gravitasi bumi)
- Leukoplas jika menyimpan minyak disebut elailoplas
- Leukoplas yang menyimpan protein dianakan proteinoplas
B. Non-Protoplasma
Non-protoplasma adalah benda tanpa zat kehidupan namun dihasilkan dari sel yang sedang melakukan kehidupan. Non-protoplasma merupakan sesuatu yang bukan protoplasma tapi berasal dari protoplasma/ hasil metabolisme protoplasma. Komponen non-protoplasma contohnya zat ergastik.
Zat Ergastik adalah senyaa hasil metabolisme yang disimpan dalam vakuola/ plasma/ plastid. Substansi organik/anorganik bersifat cair/padat. Umumnya berupa cadangan makanan yang terdapat di dalam sitoplasma.
Zat Ergastik dibedakan atas:
- Zat Ergastik cair (umumnya disimpan di vakuola). Contohnya air, asam organik, karbohidrat, alkaloid, tanin, minyak etiris, antosianin, damar, dll.
- Ergastik padat umunya berupa kristal /butiran. Kristal tumbuhan biasanya terdiri atas kristal oksalat yang terbentuk dari kelebihan kalsium dalam sel. Contohnya kristal Ca Oksalat yaitu kristal pasir, kristal bentuk prisma/ tunggal besar, kristal jarum- eceng gondok, butiran kecil, rafida-wortel, kristal druse/majemuk berbentuk bintang atau roset, kristal sferit), kristal silikat/sistolit, butir amilum.
Sarang leb